#OpiniSaya Kekurangan Sistem Pendidikan Sekarang
Sudah menjadi kewajiban untuk belajar, apalagi yang namanya pelajar. Untuk meraih kesuksesan, dibutuhkan otak encer, bakat atau kelebihan dan jiwa kreatif. Tak ada keberhasilan yang tidak disertai perjuangan. Dan aku selalu merasa puas sehabis mendapat nilai yang bagus ataupun memenangkan perlombaan. Lega rasanya ketika try out berakhir untuk bulan ini. Aku hanya bisa berusaha, berdoa dan berharap.
Namun, setelah dipikir-pikir, ada kekurangan dengan sistem pendidikan sekarang. Kalau mau masuk SMP harus dengan nem bagus, atau tes. Meskipun UN ditiadakan, tapi US masih ada. Jadi apa bedanya? Sama-sama tiga mata pelajaran, tingkat kesulitan sama, jenis soal dan sumber belajar sama. Toh cuma yang membuat soal dan namanya saja yang beda. Bayangkan, tiga mapel! Mengapa pemerintah tidak memikirkan keadaan anak-anak? Setiap anak itu beda, tidak harus pintar dalam tiga mapel itu. Kalau memang mampu, kenapa tidak berusaha mengejar nilai di setiap mapel itu? Namun kalau kelebihannya di bidang lain? Juga jangan dipaksakan.
Cita-cita itu banyak, profesi itu banyak, mimpi masa depan juga banyak. Masak mau jadi guru atau dokter semua? Banyak hal lain yang bisa dipelajari. Ada yang mau mendalami seni, atau mau jadi psikolog... intinya, tiga mata pelajaran : Bahasa Indonesia, matematika dan IPA, dalam opiniku ketiganya tidak wajib dikuasai. Apalagi, materi jaman sekarang, kasarnya sih, sudah 'kejauhan'... Yang dulu pelajaran SMP, sekarang sudah dipelajari sejak SD. Itu sih nggak masalah, asal mampu saja.
Dan lagi... setiap bulan anak kelas 6 melaksanakan try out yang butuh perjuangan. Dan yang sering kulihat, media sosial murid-murid dipenuhi tulisan : "Vacuum because school, unactive bc school, fokus try out" padahal apa yang mereka lakukan belum tentu benar dengan yang ditulis di status atau bio. Kalau aku sih, tidak begitu. Yang penting, adalah apa yang dilakukan sebenarnya. Yaitu belajar dengan benar-benar tekun dan rajin.
Ini hanyalah opini... semuanya bebas mendengarkan atau berkomentar. Namun kunciku meraih kesuksesan bukanlah MATERI PELAJARAN. Melainkan, menggali bakat, bereksplorasi, memperdalam hobi yang bermanfaat, dan tentu saja hiburan yang sangat diperlukan. Karena hiburan itu menyenangkan. Jangan lupa terus berdoa dan berusaha. Semangat!
Alifia Afflatus Zahra
20 Maret 2014
Namun, setelah dipikir-pikir, ada kekurangan dengan sistem pendidikan sekarang. Kalau mau masuk SMP harus dengan nem bagus, atau tes. Meskipun UN ditiadakan, tapi US masih ada. Jadi apa bedanya? Sama-sama tiga mata pelajaran, tingkat kesulitan sama, jenis soal dan sumber belajar sama. Toh cuma yang membuat soal dan namanya saja yang beda. Bayangkan, tiga mapel! Mengapa pemerintah tidak memikirkan keadaan anak-anak? Setiap anak itu beda, tidak harus pintar dalam tiga mapel itu. Kalau memang mampu, kenapa tidak berusaha mengejar nilai di setiap mapel itu? Namun kalau kelebihannya di bidang lain? Juga jangan dipaksakan.
Cita-cita itu banyak, profesi itu banyak, mimpi masa depan juga banyak. Masak mau jadi guru atau dokter semua? Banyak hal lain yang bisa dipelajari. Ada yang mau mendalami seni, atau mau jadi psikolog... intinya, tiga mata pelajaran : Bahasa Indonesia, matematika dan IPA, dalam opiniku ketiganya tidak wajib dikuasai. Apalagi, materi jaman sekarang, kasarnya sih, sudah 'kejauhan'... Yang dulu pelajaran SMP, sekarang sudah dipelajari sejak SD. Itu sih nggak masalah, asal mampu saja.
Dan lagi... setiap bulan anak kelas 6 melaksanakan try out yang butuh perjuangan. Dan yang sering kulihat, media sosial murid-murid dipenuhi tulisan : "Vacuum because school, unactive bc school, fokus try out" padahal apa yang mereka lakukan belum tentu benar dengan yang ditulis di status atau bio. Kalau aku sih, tidak begitu. Yang penting, adalah apa yang dilakukan sebenarnya. Yaitu belajar dengan benar-benar tekun dan rajin.
Ini hanyalah opini... semuanya bebas mendengarkan atau berkomentar. Namun kunciku meraih kesuksesan bukanlah MATERI PELAJARAN. Melainkan, menggali bakat, bereksplorasi, memperdalam hobi yang bermanfaat, dan tentu saja hiburan yang sangat diperlukan. Karena hiburan itu menyenangkan. Jangan lupa terus berdoa dan berusaha. Semangat!
Alifia Afflatus Zahra
20 Maret 2014
Comments
Post a Comment