Kisah si Susu Asam [Review Kunjungan & Produk}
Teks oleh Alifia Afflatus
Foto oleh Alifia Afflatus
Susu menjadi salah satu produk yang diminati banyak kalangan – walaupun di beberapa wilayah orang-orang masih memelihara intoleransi laktosa atau penolakan sistem pencernaan dan tubuh terhadap produk susu – minat terhadap produk susu mulai menyebar lebih luas di berbagai wilayah dunia. Di masa ini, orang-orang tak perlu melulu menikmati manfaat susu melalui satu jenis produk yang memberikan cita rasa dan tekstur sejenis. Teknologi yang seiring berjalannya waktu terus berkembang, telah menawarkan manfaat susu dalam produk-produk selain susu bubuk, kental manis, dan susu segar saja. Orang bisa merasakan cita rasa yang beragam walau bahan utama pembuatan produk-produk itu sama; susu.
Salah satu hasil pengolahan susu yang banyak diminati masyarakat selain keju, mayonais, dan lain-lain – lazimnya yang hidup di daerah perkotaan – adalah yoghurt, atau susu asam. Yoghurt memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh seperti pencernaan, kulit, mulut, mata, struktur tulang, dan beberapa segi kesehatan lainnya. Melalui penelitian, akhirnya yoghurt dipercaya sebagai sumber energi yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh. Apalagi mengingat protein yang terkandung dalam yogurt berjumlah dua kali lipat kandungan susu biasa (yang tak diproses)
Susu menjadi salah satu produk yang diminati banyak kalangan – walaupun di beberapa wilayah orang-orang masih memelihara intoleransi laktosa atau penolakan sistem pencernaan dan tubuh terhadap produk susu – minat terhadap produk susu mulai menyebar lebih luas di berbagai wilayah dunia. Di masa ini, orang-orang tak perlu melulu menikmati manfaat susu melalui satu jenis produk yang memberikan cita rasa dan tekstur sejenis. Teknologi yang seiring berjalannya waktu terus berkembang, telah menawarkan manfaat susu dalam produk-produk selain susu bubuk, kental manis, dan susu segar saja. Orang bisa merasakan cita rasa yang beragam walau bahan utama pembuatan produk-produk itu sama; susu.
Salah satu hasil pengolahan susu yang banyak diminati masyarakat selain keju, mayonais, dan lain-lain – lazimnya yang hidup di daerah perkotaan – adalah yoghurt, atau susu asam. Yoghurt memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh seperti pencernaan, kulit, mulut, mata, struktur tulang, dan beberapa segi kesehatan lainnya. Melalui penelitian, akhirnya yoghurt dipercaya sebagai sumber energi yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh. Apalagi mengingat protein yang terkandung dalam yogurt berjumlah dua kali lipat kandungan susu biasa (yang tak diproses)
Selain menawarkan manfaat yang cukup besar, produk ini juga memberikan
kesegaran lewat cita rasanya yang didominasi oleh rasa asam dan sebagian produk
yogurt diberi essence atau perasa,
umumnya perasa buah.
Bukan hanya karena manfaat dan rasa saja yang menjadikan yoghurt sebagai
produk yang diminati banyak orang. Faktanya, produk susu secara alamiah mengandung
zat adiktif. Sebagian orang memiliki kesukaan yang wajar terhadap yoghurt.
Namun, ada pula sekelompok orang yang memang kecanduan pada produk ini. Catatan
yang harus diberikan pada konsumen adalah, betapapun besarnya manfaat yoghurt,
tetap saja jumlah konsumsi perlu disesuaikan dan dibatasi. Barangkali, zat adiktif
inilah – yang mungkin menjadi alasan lain yogurt menjadi minuman favorit
orang-orang, baik itu dalam bentuk cair yang dikemas dalam botol, spoonable yogurt, maupun dalam wujud
batangan.
Saya sendiri, selama bertahun-tahun telah menjadi penggemar yogurt. Seiring
waktu berlalu, semakin beragam merk yoghurt yang saya cicipi – dan akibatnya
adalah kepekaan terhadap keunggulan dan kelemahan tiap yogurt. Saya telah
mengkonsumsi produk yoghurt dengan label pabrikan yang populer dan banyak dijual di supermarket, hingga produk rumahan. Menurut saya, kebanyakan produk rumahan lebih berkualitas dan enak.
Sebagai penggemar yogurt,
betapa berharganya sebuah kesempatan untuk melihat proses produksi di balik
yoghurt yang saya konsumsi. Mengingat saya belum pernah sekalipun membuat yoghurt
sendiri, maupun melihat prosesnya secara langsung – oportuniti menengok salah
satu rumah produksi yogurt tidak ingin saya lewatkan.
Tanggal 3 Oktober 2015 ini, saya bersama para ibu dan anak-anak dari komunitas
Homeschooling Muslim Nusantara wilayah Semarang atau HSMN, melakukan sebuah
kunjungan ke pusat pembuatan yoghurt Maisya – yoghurt yang dibuat di industri
rumahan, namun menawarkan kualitas dari segi manfaat yang sangat baik, dan
tidak melupakan kualitas rasa yang menurut saya memiliki keunggulan yang
menonjol dibanding produk lainnya, yang lebih komersil sekalipun. Bukan hanya
itu, Maisya juga telah memiliki sertifikat halal, SNI, BPOM, dan Sucofindo, di
mana logo lembaga-lembaga ini telah terpampang di label produk Maisya.
Tempat pembuatan produk Maisya bertempatan di Perumahan Gedang Asri
Baru 3, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di sebuah rumah produksi
mungil milik salah seorang pengelola Maisya. Merk ini dikelola oleh para ibu
yang awalnya berkumpul dalam sebuah kegiatan liqo atau pengajian. Merk
ini pun akhirnya mereka dirikan atas dasar beberapa tujuan; yaitu menyebarkan
manfaat susu atau yoghurt kepada masyarakat dan meningkatkan kegiatan para ibu
yang bergabung dalam majelis tadi, agar lebih dari sekedar melakukan aktivitas
pengajian. Bukan hanya yoghurt yang hadir dalam bentuk botol, cup dan batangan, Maisya juga
memproduksi camilan berbahan dasar susu berupa permen.
Hari itu, anggota komunitas HSMN tiba kira-kira sebelum pukul sembilan,
mengingat acara dimulai tepat pada pukul sembilan. Acara ini dibuka dengan
penyambutan oleh Bunda Meydiana Rahmawati, selaku koordinator HSMN Semarang.
Pagi itu, beliau memberikan sapaan hangat yang mengumpulkan perhatian para
peserta yang saat itu berkumpul dalam ruang tamu kediaman Ibu Zuherti, yang
letaknya bersebelahan dengan ruang pengolahan produk Maisya. Penyambutan itu
sekaligus sebagai isyarat bahwa para partisipan bisa mengalihkan perhatian
kepada acara yang dimulai.
Setelah penyambutan itu, giliran sang tuan rumah yang memulai acara sharing beliau mengenai banyak hal menyangkut yoghurt – dari aspek produksi, distribusi, hingga manfaat yang dituai dengan menjadi konsumen yogurt.
Penyambutan Bunda Meydiana Rahmawati |
Setelah penyambutan itu, giliran sang tuan rumah yang memulai acara sharing beliau mengenai banyak hal menyangkut yoghurt – dari aspek produksi, distribusi, hingga manfaat yang dituai dengan menjadi konsumen yogurt.
Ibu Zuherti, pagi itu mulai membagi kisahnya tentang manfaat yang
dikemas dalam produk-produk yogurt, tentang kebaikan produk ini untuk
pertumbuhan, kecerdasan, hingga kerja bagian-bagian tubuh mengingat apa yang
ada dalam minuman ini sarat akan protein yang dua kali lebih besar daripada
susu biasa, lemak, ribuflavin yang berguna untuk kulit serta mulut, mineral,
kalsium dan fosfor, vitamin A, vitamin B dan vitamin D.
Ibu Zuherti tengah memaparkan berbagai hal mengenai yoghurt. |
Rupanya, beliau dan rekan-rekannya dalam memproduksi Maisya bukan hanya
mendirikan merk ini untuk berbisnis – pengutaraan kisahnya justru menyiratkan
bahwa produk ini tidak berbasis komersil, dan lebih mengutamakan pembagian
manfaat kepada banyak orang. Selain meningkatkan kemandirian finansial para ibu
produsen Maisya melalui penghasilan produksi, mengenalkan keunggulan yoghurt
serta menyebarkan minat mengkonsumsinya dalam masyarakat luas, serta menghasilkan
produk bermanfaat yang bisa dinikmati oleh berbagai golongan.
Dengan rendah hati, ia berkisah, “Alhamdulillah...
melalui produk ini, kami bisa memperoleh penghasilan yang bahkan mampu
membiayai umrah anggota komunitas ibu-ibu pengajian ini...” terangnya.
Ia juga mengisahkan. Di Indonesia, terutama di daerah-daerah
perkampungan dan pedesaan yang termarginalkan oleh pemukiman dan bangunan
perkotaan – banyak orang mengalami intoleransi laktosa, atau seperti yang telah
saya jelaskan pada awal cerita, yaitu penolakan tubuh terutama pencernaan
terhadap susu, dikarenakan kurangnya enzim laktase yang mengubah laktosa gula
dalam susu. Bukan hanya di Indonesia, menurut informasi yang saya baca dalam
suatu majalah, 68% orang dewasa di dunia mengalami hal yang sama. Secara
ilmiah, semakin kecil usia, seperti ketika bayi dan anak-anak, jumlah laktase
dalam tubuh berjumlah banyak. Sebuah penelitian mengatakan, laktase berkurang
ketika bayi disapih. Namun, bukan hanya itu faktornya. Tidak akrabnya penduduk
dengan produk susu juga menjadi salah satu penyebab fenomena ini, seperti di
Asia dan Afrika. Sementara itu, Eropa menjadi salah satu wilayah di mana
intoleransi laktosa paling jarang terjadi.
“Pernah suatu kali, pihak Susu Murni Nasional membagikan susu ke daerah
pedesaan. Hasilnya, penduduk menderita diare karena tak tahu cara penanganan
susu. Kemungkinan besar mereka tidak menghabiskannya dengan cepat, dan
meninggalkannya di tempat yang tidak menghambat perkembangan bakteri, seperti
yang bersuhu panas atau ruangan. Penyebabnya, ya karena jarangnya mereka
mengkonsumsi susu.” Kata Ibu Zuherti, yang bekerja di Dinas Peternakan dan
Pertanian Ungaran.
Mencicipi yoghurt Maisya untuk kemudian membedakannya dengan produk yoghurt lain. |
Mengetahui orang Indonesia juga butuh kebaikan susu dalam yoghurt, beliau
bersama timnya, melalui produk Maisya membantu masyarakat untuk lebih meminati
yoghurt. Untuk mendistribusikannya pun, tim Maisya menggunakan strategi subsidi
silang.
“Ketika kami menjual di daerah ekonomi kurang mampu, kami menjual dengan
harga pokok (harga murah). Dan ketika konsumen kami pandang lebih mampu, kami
menjual dengan harga lebih tinggi. Jadi, dapat menutup laba penjualan bagi
konsumen tingkat bawah.”
Melalui salah satu strategi berdagang dan distribusi yang dicontohkan
Rasul SAW ini, ada lebih banyak masyarakat dari berbagai strata sosial yang
bisa menikmati yoghurt.
Maisya juga menyesuaikan jenis produk kepada konsumen. Agar anak-anak
sekolah dapat menikmati yoghurt juga di sela-sela jam istirahat, Maisya
memproduksi yoghurt dalam bentuk stick yang
lebih terjangkau. Sementara untuk konsumen keluarga dan pegawai kantoran, Maisya punya produk dalam botol dan cup.
Dalam acara ini, selain berbagi mengenai cara distribusi dan keunggulan
produk Maisya, kami dari komunitas HSMN juga berkesempatan mengetahui
seluk-beluk produksi yoghurt.
Di dalam ruangan yang sama, seluruh bahan pembuat yoghurt dan peralatan
yang diperlukan diboyong ke tengah-tengah peserta acara, yang memperhatikan
dengan seksama cara pembuatan yogurt. Bermodal susu yang berkualitas, dapat
dihasilkan yogurt yang kandungannya baik dan rasanya enak.
Ibu Zuherti menjelaskan. “Kami memperoleh susu yang baik dari peternakan
langsung. Sebab, susu-susu yang dijual oleh distributor tidak terjamin
kualitasnya. Kita nggak bisa
memastikan, berapa perbandingan air dengan susunya. Ada banyak campurannya
juga. Ciri-ciri susu yang baik adalah yang warnanya terlihat putih kekuningan
secara alami, lebih kental, dan ketika dimasak biasanya akan muncul
langit-langitnya.” paparnya.
Untuk memproses susu menjadi yogurt, susu perlu dipanaskan dalam panci stainless steel double jacket hingga
suhunya mencapai 80 derajat celcius. Setelah mempertahankan suhu selama lima
belas menit, suhu diturunkan hingga 40 derajat. Selanjutnya, susu akan disaring
dan bakteri sejumlah lima persen dari jumlah susu akan ditambahkan dalam susu.
Setelah diaduk rata, susu bisa diinkubasi dengan suhu 40 derajat celcius selama
empat hingga lima jam. Ketika susu secara sempurna telah menjadi yogurt, dapat
ditambahkan perasa dan gula untuk memberi rasa pada minuman ini.
Menyaksikan proses pembuatan yoghurt. |
Jajaran produk Maisya dalam kulkas di beranda rumah produksi Maisya Yoghurt. |
***
Kira-kira selama
dua jam acara ini berlangsung. Ketika acara lantas ditutup dengan foto bersama,
kami tak bersegera membubarkan diri. Pembagian yogurt untuk peserta masih
berlanjut, yang terdiri dari satu pak yogurt batangan, starter yoghurt, dan sebotol yoghurt. Setelah itu, pemborongan yogurt
pun masih berlanjut. Kini, acara yang ada berlainan; yaitu acara menyesap yoghurt yang menyegarkan, tak terkecuali saya.
Menurut pendapat saya, yogurt Maisya punya keunggulan tersendiri dibanding produk yoghurt lainnya. Agaknya, produk merk ini benar-benar dibuat dengan hati dan ketelitian. Tekstur yoghurt yang lebih kental yang menandakan kualitas susu lebih tinggi, perpaduan antara keasaman, sedikit rasa manis dan rasa dari essence yang seimbang, dan kandungan yang juga diutamakan, menjadikan merk ini pantas untuk menjadi merk yoghurt favorit Anda. Maisya juga memiliki quality controlling yang baik untuk hasil produksinya.[]
Sesi foto bersama anggota HSMN di rumah produksi Maisya. |
Menurut pendapat saya, yogurt Maisya punya keunggulan tersendiri dibanding produk yoghurt lainnya. Agaknya, produk merk ini benar-benar dibuat dengan hati dan ketelitian. Tekstur yoghurt yang lebih kental yang menandakan kualitas susu lebih tinggi, perpaduan antara keasaman, sedikit rasa manis dan rasa dari essence yang seimbang, dan kandungan yang juga diutamakan, menjadikan merk ini pantas untuk menjadi merk yoghurt favorit Anda. Maisya juga memiliki quality controlling yang baik untuk hasil produksinya.[]
Terimakasih sharingnya ya kak alifia. Komplit banget
ReplyDeleteTerima ksh Tante... Insha Allah bs bermanfaat buat pembaca. Masih menunggu koreksi dari para expert nulis xixixi πΈπ *colek tante Aan Diha end Kak Norma
ReplyDelete